Search

Road Warriors Bukan Sekedar Touring, Tapi Petualangan Lahir dan Bathin

Jakarta - Perjalanan ini sungguh berkesan buat saya, karena selain membawa misi kelompok Road Warriors 2014 sebagai duta keselamatan jalan juga secara pribadi punya misi lain untuk menggembleng mental dan bathin agar lebih bertambah kedekatan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kami bangga bisa terpilih menjadi 10 finalis Road Warriors 2014 yang ditunjuk untuk menularkan virus safety riding di jalanan dengan melewati rute penuh adventure sepanjang lintas barat Sumatera di pesisir barat.

Misi ini kami anggap sebagai amanah untuk mewakili hampir 500 pendaftar Road Warriors lainnya yang belum beruntung untuk terpilih, dengan komitmen terus menjaga kekompakan tim dan menjunjung tinggi keselamatan berkendara kami yakinkan untuk menuntaskan misi ini.

Pengalaman ini sungguh merupakan perjalanan lahir dan bathin yang komplit penuh tantangan. Sebagai anggota dari sebuah kelompok touring Road Warriors, disini kekuatan fisik, riding skill dan kerjasama tim benar-benar dilatih.

Keseragaman jaket serta helm yang kami kenakan telah berhasil mengundang pandangan setiap mata warga setempat yang kami lewati untuk melihat adanya sebuah kelompok pengendara motor yang tertib lalu lintas, mengenakan perangkat keselamatan berkendara dan tidak arogan menyapa mereka.

Semoga dari sebagian mereka bisa melihat pesan keselamatan dan ketertiban yang kami bawa dari Jakarta hingga menuju ke kota Padang.

Touring itu tidak perlu lampu sirbo, klakson TOA ataupun memblok jalanan umum. Ternyata dengan motor standar apa adanya bisa dan sudah cukup untuk melakukan touring iringan motor secara berkelompok dengan rute jauh sekalipun asalkan setiap kita memahami pentingnya kesadaran berkendara yang aman, tertib dan nyaman.

Selain pengalaman lahiriah didapat, perjalanan panjang ini juga telah menyentuh wilayah bathin untuk semakin bersyukur dan memuji kebesaran Allah SWT yang telah menciptakan bentangan alam yang indah untuk Indonesia.

Lintas Sumatera yang dikenal penuh kawasan hutan, hamparan Bukit Barisan yang dipenuhi pemandangan perkebunan sawit dan karet telah berhasil menambah keimananan dan rasa syukur yang tiada tara untuk diungkapkan, hanya bathin ini saja yang bisa merasakan.

Dan sejujurnya saya sebelum berangkat touring ini ingin berkomitmen bagaimana bisa menjaga dan menegakkan sholat sambil touring. Alhamdulillah selama perjalanan Road Warriors 2014 perkara ibadah yang satu ini tidak pernah terlewat, walau tidak bisa meraih kondisi ideal kadang harus dijamak Zuhur dan Ashar juga kadang Maghrib harus dijamak di waktu Isya ditambah lagi kadang kita mendapati masjid yang kurang bersih tapi itu semua tidak mengurangi ikhtiar ketaqwaan tim untuk bersujud kepada-Nya sebagai pemilik segala urusan.

Harapannya cuma satu, agar perjalanan ini mendapat berkah dan ridho dari Allah SWT sehingga diberikan kelancaran dan banyak cerita hingga sampai ke kota Padang.

Nah sekarang saatnya mereview medan jalanan yang kita lewati selama menyisir jalur lintas Sumatera menuju Padang. Kalau ditanya jalur yang paling berkesan adalah jalur Krui menuju Bengkulu dan Bengkulu menuju Mukomuko. Jujur pemandangan dimana jalanan di sepanjang pesisir barat dipenuhi tebing-tebing curam berhadapan langsung dengan hempasan Samudera Hindia sangat indah untuk dilukiskan.

Sayang di salah satu spot yang indah sang Road Captain tidak ada tanda-tanda untuk berhenti sebentar sekedar mengambil foto, ya hanya bisa terekam di memori ingatan saja tidak mampu untuk terdokumentasikan.

Syukurnya dalam perjalanan ini saya pribadi mempersiapkan dengan action camera yang dipasang di sisi helm, sehingga tidak banyak spot-spot indah yang terlewat dalam perjalanan ini.

Lintas Barat sepanjang pesisir barat ini memang terkenal aduhai jalur track-track yang dilalui, penuh kelokan, tanjakan dan turunan plus mata dimanjakan dengan pandangan lepas memandang luasnya pantai Samudera Hindia.

Walau secara waktu jadi lebih lambat dibanding melewati lintas tengah tapi terbayar dengan pemandangan laut yang aduhai.

Di setiap pemberhentian makan siang sejak mulai dari Krui lidah kita dimanjakan dengan aneka rasa dari rempah-rempah Sumatera yang menjadi bumbu utama masakan khas daerah-daerah sini.

Intinya hampir semua kuliner yang kita nikmati sepanjang perjalanan di Lintas Barat Sumatera maknyus semua. Sebagai orang asli Medan saya hafal betul citarasa rempah-rempah Sumatera.

Pemandangan lain yang cukup menyita perhatian kami adalah kehidupan warga yang begitu sederhana dan religius. Sepanjang jalan kami melihat anak-anak berjalan kaki pulang dari sekolah, setiap habis Asar kami temukan sebagian anak-anak berjalan kaki untuk pergi mengaji.

Sungguh pemandangan yang menyejukan hati teringat kenangan masa kecil dulu di kampung halaman.

Perjalanan paling berkesan adalah saat menuju Mukomuko, dimana waktu menunjukkan masih pukul 5 sore namun karena hujan lebat dan masih berada di areal hutan perjalanan sungguh mendebarkan, hujan lebat terus mengguyur ditambah jalanan rusak yang menghadang di depan kami benar-benar menguji konsentrasi, semangat dan kegigihan kami untuk menaklukan jalur ini.

Sesampainya di pusat kota Mukomuko, rasa capek serasa lepas karena kepuasan berhasil melewati medan terberat yang pernah kami lalui. Kota Padang sebagai tujuan akhir perjalanan kami menawarkan pemandangan yang
memukau.

Pemandangan tebing-tebing yang seolah menjepit jalanan yang kami lalui sungguh indah terlukis di dalam memori finalis Road Warriors 2014. Dari pengalaman ini semua membuka mata kami semua bahwa alam Indonesia ini sangat indah, namun potensi wisata belum tergali semuanya secara baik oleh pemerintahan daerah.

Di kota Padang ini kami mengadakan city tour ke Danau Maninjau, melewati kelok 44 yang seru dan juga berfoto-foto narsis di jam gadang Bukit Tinggi sebagai icon daerah sini. Setelah puas semuanya kami pun berkunjung ke sebuah pusat oleh-oleh di Bukit Tinggi. Ya namanya juga berpergian meninggalkan keluarga, oleh-oleh itu barang wajib yang harus dibawah pulang.

Banyak lagi sebenarnya cerita yang ingin kami ceritakan atas perjalanan Road Warriors 2014 ini. Namun butuh waktu dan lembaran yang lebih banyak untuk menuliskan semuanya.

Biarlah semua cerita dan kesan menjadi catatan diary masing-masing peserta Road Warriors yang akan menambah pengalaman hidup dan kebanggaan yang bisa diceritakan ke anak cucunya nanti.

Saya pribadi mengucapkan rasa terima kasih kepada Detikcom, MyTrans dan
Yamaha Indonesia yang telah memilih saya bersama finalis lainnya untuk mengemban misi ini. Sungguh kegiatan ini sangat bernilai dan menambah wawasan kami selaku biker untuk bagaimana berkendara yang aman di jalanan.

Semoga dari 10 finalis Road Warriors setelah melewati perjalanan panjang ini bisa menularkan virus Safety Riding ke komunitasnya dan lingkungannya masing-masing mengambil pelajaran dari touring Jakarta – Padang ini.

Akhir kata dalam cerita ini kami ingin mengucapkan "Maju terus event Road Warriors, Mantap!"

Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

26 Nov, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656103/s/40d9227e/l/0Loto0Bdetik0N0Cread0C20A140C110C260C1437390C27597380C1660Croad0Ewarriors0Ebukan0Esekedar0Etouring0Etapi0Epetualangan0Elahir0Edan0Ebathin/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar